ilusi korelasi
Persepsi adalah hasil interaksi antara
dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau
seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara
intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapat bersifat biologis, sosial, dan
psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor
tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu
hasil interaksi tertentu yang bersifat “gambaran psikis”.
Ilusi adalah suatu persepsi panca indera
yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah.
Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan
pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah,
dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang
mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar
biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun,
infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif. Ilusi terjadi dalam
bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran),
olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).
Halusinasi adalah persepsi panca indera
yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera.
Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek. Halusinasi merupakan
suatu jalgea penyakit kejiwaan yang gawat (serius). Individu mendengar suara
tanpa adanya rangsangan akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya
rangsangan visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari indera
penciuman. Halusinasi sering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu
narkoba. Halusinasi juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang
terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini
disebut halusinasi hypnagogik.
Bermacam-macan bentuk halusinasi
Halusinasi akustik (pendengaran) Halusinasi ini sering berbentuk : Akoasma,
yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas
Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari
manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan) Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak
ada. Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita.
Halusinasi olfaktorik (pembauan) Penderita membau sesuatu yang tidak dia
sukai.Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderita. Halusinasi
taktil (perabaan) Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan
obat terlarang.
Halusinasi haptik Halusinasi ini
merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan
secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik
ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.
Halusinasi kinestetik Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari
tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi
pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar